Sunday 24 June 2012

Tilik nasib.

Hari ini ,
sedang bekerja dengan tekun. Eh, tekun ke? ;)
tiba-tiba ada manusia ni datang.
Ingatkan customer tapi rupenya bukan.
Dia datang terus kt aku terus tunjuk kad nama dia. kad nama yang dibuat sendiri dengan kertas.
Seorang lelaki sikh.
Rupenye lelaki ni tukang tilik nasib  dengan tapak tangan.
Aku terus angkat tangan menolak dan geleng kepala.
Tak berani nak cuba-cuba.
Lelaki tu pun terus senyum, kata minta maaf dan pergi.


Aku terus teringat,
Dalam sebuah Hadits yang diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, berkata:
Rasulullaah shallallaahu 'alaihi wa sallam bersabda:
”Barangsiapa yang mendatangi tukang ramal atau dukun, membenarkan apa yang diucapkannya maka sungguh dia telah kafir terhadap apa yang diturunkan kepada Muhammad shallallaahu 'alaihi wa sallam “
(HR. Al-Hakim dan dishahihkan olehnya dan disepakati Imam Dzahabi dan dishahihkan oleh Syaikh Al-AlBani)

Adapun jika hanya bertanya saja tanpa membenarkannya maka yang seperti ini hukumnya haram merupakan perbuatan dosa yang sangat besar sebagaimana dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh sebagian istri Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Rasulullaah shallallaahu 'alaihi wa sallam bersabda: 
“Barangsiapa mendatangi tukang ramal (dukun dan sejenisnya) menanyakan sesuatu maka tidak diterima sholatnya selama empat puluh malam.”
(HR Muslim)

Sudah lah dosa aku tidak dapat dihitung dengan jari, tak sanggup nak tambah kan lagi.
Yang aku pelik, selalu nya datang kedai aku biasanya peminta sedekah dan jurujual. Alah, jual aromaterapi lah dan macam-macam.
Mane datang pulak orang tilik menilik nasib dekat sini.
Macam-macam lah manusia sekarang ni.